Alfarin menapaki ubin-ubin lantai dengan langkah tegas. sorot matanya yang tenang dan pembawaanya yang dingin pun membuat tiap orang yang dirinya lewati menunduk hormat. mengenakan dress kuning dan kacamata hitam serta topi dikepala, alfarin pun berhenti tepat di depan pintu bercat emas yang tampak elegan dengan ukiran-ukiran klasik.